• banner 3
  • gambar1
  • banner 4
  • banner 2

Selamat Datang di Website SMK ISLAM TERPADU DARUSSALAM BATAM. Terima Kasih Kunjungannya

Pencarian

Kontak Kami


SMKIT DARUSSALAM BOARDING SCHOOL 01 BATAM

NPSN : 69958871

Komplek Pendidikan Darussalam 3, Kapling Sagulung Bersatu, Kel.Sungai Lekop,Kec.Sagulung Kota Batam


[email protected]

TLP : 082173031943


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda mengenai web sekolah kami ?
Sangat bagus
Bagus
Kurang Bagus
  Lihat

Statistik


Total Hits : 111054
Pengunjung : 56632
Hari ini : 43
Hits hari ini : 107
Member Online : 0
IP : 216.73.216.44
Proxy : -
Browser : Gecko Mozilla

Status Member

Sumatif Tengah Semester GANJIL




Sumatif Tengah Semester (STS) GANJIL : Mengukur Kemajuan Belajar di Tengah Periode

SMKIT Darussalam Boarding School 01 Batam mengadakan Sumatif Tengah Semester pada Senin, 6/10/2025  sampai Rabu, 15/10/2025. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Sumatif Tengah Semester. sebelum anak-anak mulai ujian STS dilakukan kegiatan berupa sholat duha terlebih dahulu dan jika sudah tiba waktunya semua anak-anak sudah mulai masuk kelas dan melaksanakan ujian STS tersebut.

Istilah Sumatif Tengah Semester (STS) mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pelajar, guru, dan orang tua, terutama seiring implementasi Kurikulum Merdeka. STS adalah nama baru dari kegiatan evaluasi yang sebelumnya dikenal sebagai Penilaian Tengah Semester (PTS). Lantas, apa sebenarnya STS itu dan mengapa kegiatan ini penting dalam proses pendidikan?

Apa Itu Sumatif Tengah Semester (STS)?

Secara sederhana, Sumatif Tengah Semester (STS) adalah kegiatan penilaian yang diselenggarakan oleh pihak sekolah untuk mengukur sejauh mana pencapaian hasil belajar peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan selama setengah periode atau sekitar tiga bulan di awal semester.

STS merupakan salah satu bentuk asesmen sumatif, yaitu penilaian yang dilakukan untuk menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran secara keseluruhan setelah selesainya satu unit pembelajaran atau pada akhir periode pembelajaran tertentu.

Perbedaan mendasar dengan PTS terletak pada pendekatan dalam Kurikulum Merdeka. Meskipun sama-sama dilaksanakan di tengah semester, STS dirancang tidak hanya sekadar menguji ingatan, tetapi juga menilai pemahaman konsep dan kompetensi akademik siswa secara lebih komprehensif, sesuai dengan Tujuan Pembelajaran yang telah ditetapkan.

Tujuan dan Fungsi Penting STS

Pelaksanaan STS memiliki beberapa tujuan dan fungsi vital dalam ekosistem pembelajaran:

  1. Mengukur Pencapaian Pembelajaran: Fungsi utama STS adalah mendapatkan data kuantitatif mengenai pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran selama paruh pertama semester.
  2. Alat Evaluasi Guru: Hasil STS menjadi umpan balik yang berharga bagi guru. Data ini membantu guru mengevaluasi efektivitas metode pengajaran, media, dan materi yang telah digunakan. Jika hasil kelas menunjukkan banyak siswa kesulitan, guru dapat menyesuaikan strategi pembelajaran untuk periode selanjutnya.
  3. Motivasi dan Evaluasi Diri Siswa: Bagi siswa, STS adalah momen untuk merefleksikan proses belajar yang sudah dilalui. Hasilnya dapat menjadi motivasi untuk lebih giat belajar atau mengubah cara belajar jika hasilnya kurang memuaskan.
  4. Menentukan Nilai Akhir Semester: Nilai STS menjadi salah satu komponen penting yang dipertimbangkan dalam perhitungan nilai rapor akhir semester.

Teknik dan Bentuk Pelaksanaan STS

Berbasis CBT: Transformasi Digital dalam Evaluasi Pendidikan

Perkembangan teknologi telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Salah satu inovasi terbesar dalam sistem evaluasi adalah pengalihan dari ujian berbasis kertas (Paper Based Test atau PBT) ke Ujian Berbasis Computer Based Test (CBT), atau Tes Berbasis Komputer. CBT kini menjadi standar baru dalam banyak penyelenggaraan ujian penting, mulai dari ulangan harian sekolah hingga seleksi masuk perguruan tinggi skala nasional.

Apa Itu Computer Based Test (CBT)?

Computer Based Test (CBT) adalah metode pelaksanaan ujian yang menggunakan komputer atau perangkat elektronik lainnya (seperti tablet atau smartphone) sebagai media utama. Dalam sistem ini, soal ujian disajikan di layar komputer, dan peserta menjawabnya dengan memilih opsi (untuk pilihan ganda) atau mengetikkan jawaban (untuk esai) langsung pada sistem.

Penyajian soal pada sistem CBT sering kali dilakukan secara terkomputerisasi dengan fitur pengacakan soal dan opsi jawaban. Ini berarti setiap peserta bisa mendapatkan urutan soal dan pilihan jawaban yang berbeda, yang secara signifikan meningkatkan integritas dan keamanan ujian.

Mengapa CBT Penting? Kelebihan Utama

Adopsi CBT secara masif bukan tanpa alasan. Sistem ini menawarkan sejumlah keunggulan signifikan dibandingkan metode ujian tradisional berbasis kertas:

1. Efisiensi Biaya dan Waktu

  • Hemat Anggaran (Paperless): Sekolah atau lembaga penyelenggara tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mencetak ribuan lembar soal dan lembar jawaban, sehingga mengurangi penggunaan kertas dan lebih ramah lingkungan.

  • Hemat Waktu Administrasi: Proses distribusi soal dan pengumpulan lembar jawaban menjadi otomatis.

2. Objektivitas dan Akurasi Penilaian

  • Skoring Otomatis: Khusus untuk soal objektif (pilihan ganda), sistem CBT dapat melakukan koreksi secara instan dan otomatis. Hal ini menghilangkan human error dalam perhitungan nilai dan memberikan hasil yang sangat akurat.

  • Hasil Cepat: Peserta dan penyelenggara ujian seringkali dapat mengetahui hasil tes segera setelah ujian selesai, yang mempercepat proses pelaporan dan pengambilan keputusan.

3. Keamanan dan Integritas Ujian

  • Minimalisir Kecurangan: Fitur pengacakan urutan soal dan opsi jawaban (bank soal) sangat efektif mencegah praktik mencontek antar peserta.

  • Soal Aman: Soal disimpan dalam server dengan sistem keamanan terenkripsi, mengurangi risiko kebocoran soal sebelum ujian.

 

4. Fleksibilitas dan Kemudahan Akses

 

  • Kemudahan Peserta: Peserta hanya perlu mengklik jawaban, yang lebih praktis dibandingkan mengisi dan menghitamkan bulatan pada lembar jawaban.

  • Adaptasi Teknologi: Penggunaan CBT mendorong peserta dan tenaga pendidik untuk beradaptasi dengan teknologi digital, yang relevan dengan tuntutan zaman.

Tantangan dan Kekurangan Penerapan CBT

Meskipun menawarkan banyak kelebihan, penerapan CBT juga memiliki beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  1. Kerentanan Gangguan Teknis: Ujian sangat bergantung pada infrastruktur teknologi. Masalah jaringan internet yang tidak stabil, server down, atau perangkat komputer yang eror dapat mengganggu jalannya ujian dan menimbulkan kepanikan peserta.

  2. Keterbatasan Perangkat: Sekolah atau lembaga harus memiliki jumlah komputer atau perangkat yang memadai dan spesifikasi yang memadai untuk menampung seluruh peserta ujian.

  3. Kendala Keterampilan Praktis: Untuk mata pelajaran yang membutuhkan perhitungan (seperti Matematika atau Fisika), peserta mungkin merasa kesulitan karena tidak bisa mencoret-coret atau membuat catatan langsung di layar seperti pada kertas.

  4. Kelelahan Mata (Eye Strain): Pengerjaan ujian yang berlangsung lama di depan layar dapat menyebabkan mata cepat lelah dan mengurangi konsentrasi.

Kesimpulan

Ujian Berbasis CBT adalah langkah maju yang tak terhindarkan dalam sistem evaluasi pendidikan. Dengan kemampuannya untuk memberikan penilaian yang lebih efisien, objektif, dan aman, CBT telah terbukti meningkatkan kualitas penyelenggaraan ujian.

Namun, keberhasilan penuh CBT sangat bergantung pada kesiapan infrastruktur, stabilitas jaringan, dan kesigapan tim teknis dalam mengantisipasi dan mengatasi kendala teknis. Pada akhirnya, pergeseran ke CBT bukan hanya tentang mengganti kertas dengan komputer, tetapi tentang merangkul transparansi dan akuntabilitas dalam mengukur hasil belajar.

 




Share This Post To :

Kembali ke Atas

Artikel Lainnya :





   Kembali ke Atas